Kamis, 06 Oktober 2011

BANYAK ANAK BANYAK REZEKI

Banyak anak banyak rejeki, kalimat yang sering saya dengar waktu masih kecil dulu, benarkah bahwa banyak itu banyak rezeki.
Manusia adalah makhluk yang paling komplit, paling rewel, dan paling suka mencari cari alasan, supaya yang susah menjadi mudah atau yang mudah di buat menjadi agak susah. haha..
Kita kembali ke topik, banyak yang kurang setuju dengan kalimat diatas bahwa banyak anak banyak rezeki, tetapi saya disini mempunyai argumen yang berbeda, mohon maaf apabila penguasaan tata bahasa saya masih minim dan seadanya. maklum latar belakang pendidikan yang kurang mendukung. hehe
Bicara latar belakang pendidikan, itulah yang menentukan pola pikir seseorang dan menjadikan manusia semakin maju, baik dalam hal kreativitas dan penguasaan teknologi. Manusia modern adalah manusia aktif, pekerja keras, dan mandiri, itu yang saya dengar dari sebuah seminar dengan seorang motivator terkenal baru baru ini. Keberhasilan adalah sebuah proses bukan hasil kata nya lagi.
Kita bekerja bukan untuk uang tetapi uang bekerja untuk kita. Dokrin dokrin yang membuat saya semakin pusing tujuh keliling. karena bagi saya, mohon maaf bila pemahaman saya kurang bahwa rezeki itu adalah yang membuat saya bisa merasa nyaman, merasa bahagia, dan tenteram.

Anak adalah rezeki berarti banyak anak banyak rezeki, sekali lagi mohon maaf jika pola pikir saya sedangkal ini, tetapi memang benar ada nya bahwa banyak anak banyak rezeki. Contoh nya rezeki buat pak dokter jika anak sakit, rezeki penjual mainan anak anak, atau rezeki bidan ketika anak lahir. Jadi tidak ada yang salah bahwa banyak anak memang banyak rezeki.

Tiga dasa warsa yang lalu pemerintah telah mencanangkan program pembatasan kelahiran anak , atau lebih dikenal dengan program keluarga berencana. Karena hasil penelitian bahwa tingkat kemiskinan penduduk berkaitan erat dengan tingkat kepadatan penduduk dan jumlah kelahiran anak. berkaitan juga dengan jumlah anak putus sekolah dan pengangguran yang tinggi. Karena sampai saat ini pemerintah belum bisa menyediakan pendidikan  gratis bagi rakyat atau ketersediaan lapangan pekerjaan. Saya kurang setuju dengan program tersebut karena pembatasan jumlah anak hanya dengan dua anak, karena negara kita sangat luas dengan sumber daya alam yang melimpah, siapa lagi yang akan menjaga dan mengelola kalau bukan anak anak kita.

Anak adalah karunia Tuhan yang dititipkan kepada kita, sudah sepatutnya kita bersyukur dan tidak menjadikan nya sebagai beban yang harus dihindari.


Posted by Picasa
Share